Jumat, 01.00 WITA
“Belum ngantuk ?” Yani menoleh ke
arahku, tampak matanya sudah mulai berat untuk diajak tetap terjaga.
“Belum” jawabku sambil tetap
menatap langit malam dari teras villa tempat kami berlibur saat ini.
“ Saya tidur duluan ya, dah
ngantuk”, “ oke…”, ia pun beranjak masuk meninggalkanku sendiri di teras, bunyi
derik2 papan kayu terdengar jelas ketika ia melangkahkan kaki.
Hening…
Ngiiiing.., ngiiing.., krik.., krik..,
suara-suara serangga mulai terdengar
jelas, saya selalu menikmati irama yang dihasilkan oleh serangga seperti saat
ini, menenangkan. Kutarik res jaketku,
menyelipkan tanganku dalam kantong jaket, yah udara dingin mulai
menyeruak, membuatku harus duduk bersila sekedar untuk membuat kakiku
tersembunyi dan sedikit merasa hangat. Sesekali
kuhembuskan nafas ke telapak tangan untuk menghangatkannya. Bersila, menatap
langit bersama nyanyian malam, saya suka suasana seperti ini, “mencoba
mendengar alam” jawabku tiap ada yang
menanyakan mengapa. Tapi sayang bintang malam ini tidak terlalu menampakkan
sinarnya.
Temanku yang lain sudah tidur
dari setengah jam yang lalu, sepertinya mereka kelelahan sedari tadi siang
bermain dan memanjat tebing di pantai, tidak jauh dari villa ini. Liburan kali
ini kita sepakat untuk kembali ke tempat KKN kami dulu, Jeneponto.
Rasanya sudah terlalu dingin, sayapun
beranjak masuk ke dalam vila, menutup rapat pintu dan menguncinya. Sejenak
berdiri menatap seisi vila, kecil, mungil, dengan beberapa jendela di tiap
dinding, hanya ada satu hiasan di salah satu dinding, lukisan seorang gadis
berambut panjang, mungkin pemilik villa ini. Beberapa teman laki-laki memilih
untuk tidur di ruang tamu, vila ini
memang kecil, cuma ada satu kamar, tapi
lumayanlah untuk berhemat cost liburan kali ini. Mataku tertuju pada laptop
seorang teman, hmmm.., saya belum ngantuk, dan entah mengapa belum berniat
untuk tidur.
Kunyalakan laptop, mencari
sesuatu yang menarik yang mungkin bisa menemaniku malam ini, setidaknya sampai saya
memutuskan untuk tidur. Kucoba membuka file movie, mencari film-film bagus yang
mungkin belum pernah saya nonton, tapi sepertinya selera filmku dengan pemilik
laptop ini tidak sama.
Kuputuskan untuk bermain onet,
sebuah game yang membutuhkan kejelian mata dengan mencari gambar yang sama.
Cukup serius dengan permainan ini, tiba-tiba angin berhembus cukup kencang,
vila terasa bergoyang, kayu-kayunya berbunyi. Tapi tidak cukup lama, suasana
kembali hening, tapi saya merasa ada yang lain, merasa ada sesuatu yang
ditinggal oleh angin yang berhembus tadi, tengkukku bergidik, bulu-bulu
tanganku merinding, yah.., saya merasa aneh dengan keadaan ini. Tapi saya
berusaha untuk kembali menyelesaikan permainan onet yang sedari tadi saya
mainkan, berada di level pertengahan membuatku penasaran unutk menyelesaikannya
sampai akhir.
Kembali hening…
“Tuk.., tuk..”
Saya masih asik menatap layar
laptop, permainan ini tidak membiarkanmu untuk membuang waktu terlalu banyak.
“Tuk..tuk”
Suara apa itu ? pikirku, berhenti
sejenak mencoba menyimak bunyi tadi, namun tak ada kelanjutan…
Kembali memperhatikan gambar di layar laptop, tapi
telingaku sudah terjaga untuk menanti bunyi yang sama selanjutnya
“Tuk..tuk..,” suara itu kembali terdengar.
“Tuk..,” suara itu terdengar dari
arah tangga, suaranya seperti sebuah tongkat yang bertumbukan dengan anak tangga..,
masih penasaran kutunggu bunyi selanjutnya.
“Tuk..tuk..,” yah, kali ini saya yakin suara itu berasal dari
tangga, suaranya jelas terdengar dari posisiku sekarang yang masih berada di
ruang tamu, kucoba mengingat jumlah anak tangga villa ini, ada 9.., dan kucoba
mengingat jumlah bunyi misterius yang tadi terdengar…, sudah 9.
Jika memang ada sesuatu yang berusaha untuk naik ke tangga,
seharusnya sekarang dia sudah berada di teras, tengkukku kembali bergidik,
terasa kaku.., suara itu tak ada lagi, apakah benar dia sudah berada di teras ?
mengawasiku dari balik jendela ? pikiranku mulai menduga apa yang sebenarnya ada di teras sekarang ini.
Kulanjutkan bermain game, tapi pikiranku masih memikirkan hal yang tadi.
Kulanjutkan bermain game, tapi pikiranku masih memikirkan hal yang tadi.
Ah.., konsentrasiku buyar, saya
kehabisan waktu untuk menyelesaikan game ini. Kulihat jamku sudah menunjuk pukul
01.55, saya memutuskan untuk mencoba tertidur, meski sebenarnya saya belum
mengantuk.
Klik close, klik kanan -> refresh,
klik windows, shut down. Kutunggu sampai laptop itu betul-betul mati, sebelum
menutup layarnya.
Tapi…
Tunggu dulu, saya mencoba
mengamati sosok yang ditangkap oleh layar laptop yang merefleksikan apa yang
ada di belakangku..,
Astagfirullah..! Jantungku
berdegup kencang, tapi saya masih bisa menahan diri untuk tidak berteriak.
Sesosok banyangan tepat berada di belakangku, mengamati dari arah jendela, ya dugaanku benar, dia sedari tadi berada di teras dan mengamatiku dari balik jendela.
Sesosok banyangan tepat berada di belakangku, mengamati dari arah jendela, ya dugaanku benar, dia sedari tadi berada di teras dan mengamatiku dari balik jendela.
Yah.., ini yang kesekian kalinya
saya melihat refleksi sosok yang tanpa sengaja tertangkap oleh cermin. Dan dari
pengalamanku sebelumnya, tiap kali saya menoleh ke belakang, sosok itu akan
lenyap, begitu juga dengan refleksinya di cermin, jadi kali ini kucoba untuk
tidak menoleh ke belakang, tengkukku masih tegang, bulu kudukkku masih
merinding, kucoba amati layar laptop, memicingkan mata, sosok itu bersurban,
pakaian putih, dan memegang tongkat, tapi wajahnya tidak begitu terefleksi
dengan jelas. Sesosok kakek bersurban dan bertongkat.., siapa dia ?
Cukup mengamati dari layar
laptop, saya memberanikan diri untuk menoleh ke belakang, terasa berat , tapi
penasaranku akan wajah kakek ini lebih besar, tapi sama.., sosok itu menghilang,
kembali kutatap layar latop, berharap bayangan itu masih ada, tapi nihil...
Ya sudahlah.., sosok kakek itu
sudah pergi.., mungkin dia kecewa melihatku kalah dalam game onet tadi. Kuputuskan
untuk beranjak tidur, tak sabar menanti
esok dan menceritakan kejadian tadi pada kak Ebo’, teman seposkoku dulu yang
sering menantangku ber_uka-uka, saya selalu merasa dia mempunyai sesuatu yang
“lain”.
Tulisan ini termasuk dalam "permainan menulis" dengan teman-teman keren yang sama-sama ingin belajar menulis, #CeritaBulanMei.
0 komentar:
Posting Komentar